Kisah Teladan (Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala)
Nabi Ibrahim tidak pernah berputus asa
dalam berdakwah. Ia senantiasa mengajak kaumnya meninggalkan penyembahan
berhala. Ia mengatakan bahwa neraka menjadi tempat kembali bagi penyembah
berhala pada hari kiamat kelak.
Suatu hari, penduduk Babilonia merayakan
suatu hari keramat di tempat yang di tetapkan. Nabi Ibrahim berpura-pura sakit.
Oleh karena itu, nabi Ibrahim hanya seorang diri di wilayah itu.
Setelah itu, ia pergi ke tempat patung
patung berhala disimpan dengan membawa sebilah kapak besar. Sesampai di tempat
tersebut, ia menghancurkan patung-patung berhala itu. Hanya satu patung berhala
yang tidak di hancurkan, yaitu patung berhala yang paling besar. Ia sengaja
melakukan hal itu untuk maksud tertentu. Kemudian, ia menggantung kapak besar
di atas leher patung besar itu.
Beberapa hari kemudian, penduduk
Babilonia telah pulang. Mereka kaget telah mengetahui patung-patung berhala
hancur. Mereka sangat marah dan bermaksud mencari orang yang menghacurkan
berhala tersebut.
Mereka mencurigai dan menuduh Nabi
Ibrahim sebagai penghancur berhala mereka. Kemudian, mereka memanggil Nabi
Ibrahim untuk melakukan pembelaan diri.
Hakim bertanya kepada Nabi Ibrahim,
“Apakah kamu telah menghancurkan patung-patung tuhan kami?” Nabi Ibrahim
menjawab, “Patung besar dengan kapak di leher itulah yang menghancurkan tuhan
kamu. Kalau tidak percaya, mengapa kamu tidak bertanya kepadanya?” Hakim dan
orang-orang yang ada di situ terdiam. Hakim berkata, “Engkau mengetahui
patung-patung itu tidak dapat berbicara. Mengapa engkau menyuruh kami bertanya
pada patung itu?” Nabi Ibrahim menjelaskan pendapatnya tentang tuhan-tuhan
mereka.
Akhirnya, mereka sadar bahwa penjelasan
Nabi Ibrahim itu benar. Namun, mereka tidak mau meninggalkan kepercayaan nenek
moyang mereka.
No comments:
Post a Comment