• Gambar ini diambil saat acara Walimatul Ursy Zuslam Sulthoni di Sidoharjo (19-Okt-2013)

  • Khataman penulisan Al-Qur'an Akbar di Wonosobo 2009

  • Live Perdana di daerah Boyolali (2012)

  • Masjid Agung Demak masuk dalam sejarah El-Musyaddad

  • Salah satu tempat kerajinan terbang di Demak

  • Penampilan perdana setelah resmi dengan "El-Musyaddad" Ramadhan 17, 1433 H

Friday, 26 July 2013

Nasihat Al-Basri

Kisah Teladan (Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala)

Nabi Ibrahim tidak pernah berputus asa dalam berdakwah. Ia senantiasa mengajak kaumnya meninggalkan penyembahan berhala. Ia mengatakan bahwa neraka menjadi tempat kembali bagi penyembah berhala pada hari kiamat kelak.
Suatu hari, penduduk Babilonia merayakan suatu hari keramat di tempat yang di tetapkan. Nabi Ibrahim berpura-pura sakit. Oleh karena itu, nabi Ibrahim hanya seorang diri di wilayah itu.
Setelah itu, ia pergi ke tempat patung patung berhala disimpan dengan membawa sebilah kapak besar. Sesampai di tempat tersebut, ia menghancurkan patung-patung berhala itu. Hanya satu patung berhala yang tidak di hancurkan, yaitu patung berhala yang paling besar. Ia sengaja melakukan hal itu untuk maksud tertentu. Kemudian, ia menggantung kapak besar di atas leher patung besar itu.
Beberapa hari kemudian, penduduk Babilonia telah pulang. Mereka kaget telah mengetahui patung-patung berhala hancur. Mereka sangat marah dan bermaksud mencari orang yang menghacurkan berhala tersebut.
Mereka mencurigai dan menuduh Nabi Ibrahim sebagai penghancur berhala mereka. Kemudian, mereka memanggil Nabi Ibrahim untuk melakukan pembelaan diri.
Hakim bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah kamu telah menghancurkan patung-patung tuhan kami?” Nabi Ibrahim menjawab, “Patung besar dengan kapak di leher itulah yang menghancurkan tuhan kamu. Kalau tidak percaya, mengapa kamu tidak bertanya kepadanya?” Hakim dan orang-orang yang ada di situ terdiam. Hakim berkata, “Engkau mengetahui patung-patung itu tidak dapat berbicara. Mengapa engkau menyuruh kami bertanya pada patung itu?” Nabi Ibrahim menjelaskan pendapatnya tentang tuhan-tuhan mereka.
Akhirnya, mereka sadar bahwa penjelasan Nabi Ibrahim itu benar. Namun, mereka tidak mau meninggalkan kepercayaan nenek moyang mereka.

No comments:

Post a Comment